Login
User Yang Sedang Online
Total 2 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 2 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 22 pada Wed Jun 10, 2020 3:10 pm
Latest topics
» Hello...Minna san~by choushirou kurogeha Fri Apr 03, 2015 3:18 pm
» Shiritori~!
by Arthady Kimaru Wed Aug 03, 2011 8:23 am
» No Rules Require
by Arthady Kimaru Wed Aug 03, 2011 8:23 am
» Sketching around
by Arthady Kimaru Thu Jul 21, 2011 9:53 am
» Absence Absence XD
by Arthady Kimaru Thu Jul 21, 2011 9:52 am
» [Comment] Einsamkeit (Loneliness)
by Arthady Kimaru Thu Jul 21, 2011 9:49 am
» Let's Fangrilling!
by Arthady Kimaru Thu Jul 21, 2011 9:48 am
» Rikka here
by Arthady Kimaru Thu Jul 21, 2011 9:45 am
» [2nd Chara] Shion Runettes - 2 SMP
by Wilhelm Runettes Mon Oct 18, 2010 9:42 pm
[O] Ready, set, Boom?
5 posters
Halaman 3 dari 3
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
[O] Ready, set, Boom?
First topic message reminder :
OOC: TAKUT WEBE!! (agak nggak tega karna cakap si arthady kasar amat ><; )
Timeline: Pagi menjelang siang. 10 a.m
Location: Didekat Gerbang Fatalite Academy
Di Fatalite Academy yang tenang, tampak seorang lelaki berjalan dari arah gerbang. Angin bertiup menyejukkan namun tak tampak sedikit pun kepuasan diwajahnya. Kalau menebak umur, sepertinya masih belasan tahun, anak SMA.
Rambutnya yang panjang berantakan semakin tak teratur saat tertiup sang angin. Sebuah kotak yang lumayan besar berbentuk gitar tersampir ditubuhnya. Mana mungkin dia pernah meninggalkan benda itu.
Dialah anak satu-satunya Arthady Corporation. Arthady Kimaru. Raut wajahnya mulai berubah kesal.
"Damn it! Siapa sih yang nyuruh aku datang kesini tanpa ngasih aku gambaran tempat sialan ini?!" Ia merogoh saku celananya kasar dan mengeluarkan ponselnya. Kemudian memencet cepat nomer seseorang yang sudah sangat dikenalnya.
Tak berapa lama, mulutnya kembali mengucapkan makian segera setelah terdengar seseorang berkata-kata diponselnya.
"Kubunuh dia nanti!" kutuknya lalu memutuskan panggilan tersebut.
"Jadi... aku harus bertanya, huh?"
OOC: TAKUT WEBE!! (agak nggak tega karna cakap si arthady kasar amat ><; )
Timeline: Pagi menjelang siang. 10 a.m
Location: Didekat Gerbang Fatalite Academy
Di Fatalite Academy yang tenang, tampak seorang lelaki berjalan dari arah gerbang. Angin bertiup menyejukkan namun tak tampak sedikit pun kepuasan diwajahnya. Kalau menebak umur, sepertinya masih belasan tahun, anak SMA.
Rambutnya yang panjang berantakan semakin tak teratur saat tertiup sang angin. Sebuah kotak yang lumayan besar berbentuk gitar tersampir ditubuhnya. Mana mungkin dia pernah meninggalkan benda itu.
Dialah anak satu-satunya Arthady Corporation. Arthady Kimaru. Raut wajahnya mulai berubah kesal.
"Damn it! Siapa sih yang nyuruh aku datang kesini tanpa ngasih aku gambaran tempat sialan ini?!" Ia merogoh saku celananya kasar dan mengeluarkan ponselnya. Kemudian memencet cepat nomer seseorang yang sudah sangat dikenalnya.
Tak berapa lama, mulutnya kembali mengucapkan makian segera setelah terdengar seseorang berkata-kata diponselnya.
'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi. The number you're calling.....'
"Kubunuh dia nanti!" kutuknya lalu memutuskan panggilan tersebut.
"Jadi... aku harus bertanya, huh?"
Re: [O] Ready, set, Boom?
Sambil menyeka mukanya, Valen meminta maaf pada Arthady.
"Maaf...maaf..." dan gerakan energinya, tanpa ia sadar, membuatnya tidak sengaja ia melesat keatas dan menabrak Firiel. Valen lalu terpental kebawah dan mukanya menabrak tanah.
"Maaf...maaf..." dan gerakan energinya, tanpa ia sadar, membuatnya tidak sengaja ia melesat keatas dan menabrak Firiel. Valen lalu terpental kebawah dan mukanya menabrak tanah.
Prestious- Posts : 552
Join date : 23.12.09
Age : 30
Location : Bandung
Character sheet
Character name: Valentes Svelten Grazneil
Class: Mahasiswa
SP: STR = 5, DEF = 5, AGI = 10, INT = 8, INS = 7
Re: [O] Ready, set, Boom?
"aku kepala sekolah di sini..."
"Ha! Jadi kau yang sekarang terpancing emosi, Tuan-Quintz-yang-terhormat." lagi-lagi mulutnya menjawab perkataan orangtua. "Kaget kenapa aku tahu namamu? Terserah kalau kau mau menyanggahnya. Aku masuk kemari bukan sebagai orang bodoh yang tak tahu sedikit pun tentang akademi ini. Semua orang pasti akan mengetahui tentangmu setelah memakai gadgetnya untuk berinternet lalu mengetikkan nama sekolah ini disebuah situs search engine. Yang tak kutahu cuma letak tiap gedung dan ruangan disini dan kepala sekolahnya yang rupanya menyebalkan" begitu ucapnya panjang lebar tanpa berbalik menatap wajah sang kepala sekolah kemudian melengos.
Ia lalu melewati lelaki berambut merah (appearance ryu=daisuke niwa kan? maaf kalo salah) "Kau belum, darn it..." ucapnya pelan.
"Ouch! Maaf! Maaf! MAAF!!!"
"Ahhahahahahaha! Si pengendali api ketabrak sama si pengendali angin! Konyol sekali!!!"
"Ahhahahahahaha! Si pengendali api ketabrak sama si pengendali angin! Konyol sekali!!!"
"....." Arthady menghela nafas, memiringkan kepalanya untuk menatap tajam mereka lalu menjentikkan jarinya dan keluarlah api yang mengelilingi si-rambut-perak-dan-si-sialan-yang-menabraknya "Buktikan ucapanmu tadi" perkataan itu ditujukannya pada perempuan itu.
"Hh...Aku lelah" sembari kakinya lanjut berjalan menjauh dari tempat kejadian.
Terakhir diubah oleh Arthady Kimaru tanggal Sat Dec 26, 2009 3:46 pm, total 1 kali diubah
Re: [O] Ready, set, Boom?
Quintz tersenyum
"hei...ke staff office dulu gih...."katanya mengingatkan
"kau beruntung,kau murid yang menarik. akan kutraktir kau !"kata Quintz riang gembira
"hei...ke staff office dulu gih...."katanya mengingatkan
"kau beruntung,kau murid yang menarik. akan kutraktir kau !"kata Quintz riang gembira
Re: [O] Ready, set, Boom?
"Hng, api." ujar Val pelan, ia melambaikan tangannya sembari tetap berbaring di tanah dan memakai angin, yang malah membuat api tadi makin berkobar.
"AH! Salah elemen!" Ia berdiri, mengambil kuda-kuda dan menggunakan kedua tangannya, satu mengendalikan air disekitarnya, yang memadamkan air tersebut, dan satu lagi memanggil angin yang mendinginkan air itu dan membuat daerah yang tadi terkena api, membeku.
"AH! Salah elemen!" Ia berdiri, mengambil kuda-kuda dan menggunakan kedua tangannya, satu mengendalikan air disekitarnya, yang memadamkan air tersebut, dan satu lagi memanggil angin yang mendinginkan air itu dan membuat daerah yang tadi terkena api, membeku.
Prestious- Posts : 552
Join date : 23.12.09
Age : 30
Location : Bandung
Character sheet
Character name: Valentes Svelten Grazneil
Class: Mahasiswa
SP: STR = 5, DEF = 5, AGI = 10, INT = 8, INS = 7
Re: [O] Ready, set, Boom?
Quintz yang sudah lumayan kesal,menggunakan elemnt tanahnya untuk mengunci gerakan Kimaru. Ia mengurung sebagian besar tubuhnya dalam padatnya tanah yang terbuat dari bebatuan itu
"bisa sopan sedikit,nak?'Quintz bertanya dingin. matanya mata pembunuh
"bisa sopan sedikit,nak?'Quintz bertanya dingin. matanya mata pembunuh
Re: [O] Ready, set, Boom?
oot: himeh! charaku warna rambutnya perak!
Kedua mata kemerahan Firiel terbelalak ketika melihat Val yang melesat ke arahnya. Ceoat-cepat ia membuat sebuah perisai yang membuat Val terpantul lagi ke tanah. Firi menghela nafasnya karena lega.
"Hampir saja..."
Lalu tiba-tiba saja, serangan datang lagi yang kedua kalinya terhadap Firi. Kali ini serangan berbentuk api yang datang mengelilinginya. Firi menatap api-api tersebut sebelum menciptakan balon berisi air yang sangat besar di depannya. Ia juga menciptakan sebuah jarum untuk meledakkan balon tersebut.
"Nah, selamat tinggal, api-api yang cantik!" dan DUAAR meledaklah balon tersebut sehingga keluar air yang memadamkan api-api tersebut.
"Huh! Belum saatnya, aku memperlihatkan kekuatanku untuk mengendalikan apimu itu, pengendali api jelek!" balasnya sinis.
Mendengar kata bahwa Quintz akan mentraktir mereka semua, Firi segera melesat terbang menuju Quintz. "Mister! Traktir aku juga!!"
Kedua mata kemerahan Firiel terbelalak ketika melihat Val yang melesat ke arahnya. Ceoat-cepat ia membuat sebuah perisai yang membuat Val terpantul lagi ke tanah. Firi menghela nafasnya karena lega.
"Hampir saja..."
Lalu tiba-tiba saja, serangan datang lagi yang kedua kalinya terhadap Firi. Kali ini serangan berbentuk api yang datang mengelilinginya. Firi menatap api-api tersebut sebelum menciptakan balon berisi air yang sangat besar di depannya. Ia juga menciptakan sebuah jarum untuk meledakkan balon tersebut.
"Nah, selamat tinggal, api-api yang cantik!" dan DUAAR meledaklah balon tersebut sehingga keluar air yang memadamkan api-api tersebut.
"Huh! Belum saatnya, aku memperlihatkan kekuatanku untuk mengendalikan apimu itu, pengendali api jelek!" balasnya sinis.
Mendengar kata bahwa Quintz akan mentraktir mereka semua, Firi segera melesat terbang menuju Quintz. "Mister! Traktir aku juga!!"
Yuuto Tamano- Posts : 514
Join date : 23.12.09
Age : 30
Location : Bandung
Character sheet
Character name: Firiel Evellyn Matherlance
Class: Junior élève du secondaire / 3
SP: 10 | 10 | 7 | 6 | 7
Re: [O] Ready, set, Boom?
Quintz menatap Firiel dingin
"bukan saatnya berbicara hal itu..."katanya dingin. Ia menatapa Kimaru lagi
"nah...kau tahu...dulu aku pernah membunuh seorang murid karena keterlaluan.."katanya dingin. matanya menatap Kimaru tajam,dan penuh hawa membunuh
"bukan saatnya berbicara hal itu..."katanya dingin. Ia menatapa Kimaru lagi
"nah...kau tahu...dulu aku pernah membunuh seorang murid karena keterlaluan.."katanya dingin. matanya menatap Kimaru tajam,dan penuh hawa membunuh
Re: [O] Ready, set, Boom?
Quintz menatap Firiel dengan dingin, sedangkan Firiel membalasnya hanya dengan menggembungkan kedua pipinya. Ia lalu terbang kesana kemari karena kesal.
"Dasar... kepsek pelit, jahat, tua, jelek, gay pula!" umpatnya sambil melayang berputar-putar di udara.
"Dasar... kepsek pelit, jahat, tua, jelek, gay pula!" umpatnya sambil melayang berputar-putar di udara.
Yuuto Tamano- Posts : 514
Join date : 23.12.09
Age : 30
Location : Bandung
Character sheet
Character name: Firiel Evellyn Matherlance
Class: Junior élève du secondaire / 3
SP: 10 | 10 | 7 | 6 | 7
Re: [O] Ready, set, Boom?
"Pak, sudahlah, namanya juga murid... masih remaja..." kata Valen mencoba menenangkan kepseknya itu.
Es yang tadi dibuatnya membuat daerah itu agak dingin.
Es yang tadi dibuatnya membuat daerah itu agak dingin.
Prestious- Posts : 552
Join date : 23.12.09
Age : 30
Location : Bandung
Character sheet
Character name: Valentes Svelten Grazneil
Class: Mahasiswa
SP: STR = 5, DEF = 5, AGI = 10, INT = 8, INS = 7
Re: [O] Ready, set, Boom?
OOC: KYA!! MAAP LAGI, TAMACHI!! suka ketuker ama rhein yg sama-sama warna ijo =A=;; *swt* u-udah saya edit ^^;;; *
Staff office? Arthady menoleh " Harus?? Memangnya dimana? Kau yang tak memberitahuku, Tuan-Quintz-yang-terhormat" Arthady mendengus. Jangan harap aku memanggilmu 'Pak' atau panggilan yang lebih waras lainnya tapi bisa membuatku gila.
"Ya ya ya, kupegang omonganmu. Tapi sebelum itu, apa pikiran warasmu tak bekerja? Tolong anak buahmu dulu sana" bola mata birunya bergerak merefleksikan kedua anak yang berada ditengah api. "Aku nggak mau dikeluarkan di hari pertama karena sudah membunuh.....?!!" Ia terkejut dengan serangan mendadak darinya.
"Ya, Tuan-Quintz-yang-terhormat" ia membungkuk dengan gaya sok menghormat padanya (see: Sebastian Michaelis LOL xDD). "Anak itu apa kekuatannya?" kata Arthady menatap heran sekaligus aneh pada Val yang tak becus dengan 'jurus-jurus'nya.
"Ya ya, dasar anak SMP" gumamnya. Sudah capek ah dikeroyok oleh mereka, pikirnya.
"Oh ya? Kalau begitu, bunuh saja. Kalau kau mau reputasi sekolahmu hancur." lagi-lagi mulutnya yang tajam menjawab. (OOC: chara saya lebih ganas dari planning yg mau dimiripin ama natsume hyuuga! *alice academy,red* *mati*)
'Ooh! Bagus juga ucapanmu, aku terharu.' pikirnya, terlalu malas untuk berbicara. Matanya memutar layaknya berkata 'yeah whatever'.
OOC: OMG! karna inet lemot, saya ketinggalan berapa post ini =A=;;
Staff office? Arthady menoleh " Harus?? Memangnya dimana? Kau yang tak memberitahuku, Tuan-Quintz-yang-terhormat" Arthady mendengus. Jangan harap aku memanggilmu 'Pak' atau panggilan yang lebih waras lainnya tapi bisa membuatku gila.
"kau beruntung,kau murid yang menarik. akan kutraktir kau !"
"Ya ya ya, kupegang omonganmu. Tapi sebelum itu, apa pikiran warasmu tak bekerja? Tolong anak buahmu dulu sana" bola mata birunya bergerak merefleksikan kedua anak yang berada ditengah api. "Aku nggak mau dikeluarkan di hari pertama karena sudah membunuh.....?!!" Ia terkejut dengan serangan mendadak darinya.
"bisa sopan sedikit,nak?'
"Ya, Tuan-Quintz-yang-terhormat" ia membungkuk dengan gaya sok menghormat padanya (see: Sebastian Michaelis LOL xDD). "Anak itu apa kekuatannya?" kata Arthady menatap heran sekaligus aneh pada Val yang tak becus dengan 'jurus-jurus'nya.
"Huh! Belum saatnya, aku memperlihatkan kekuatanku untuk mengendalikan apimu itu, pengendali api jelek!"
"Ya ya, dasar anak SMP" gumamnya. Sudah capek ah dikeroyok oleh mereka, pikirnya.
"nah...kau tahu...dulu aku pernah membunuh seorang murid karena keterlaluan.."
"Oh ya? Kalau begitu, bunuh saja. Kalau kau mau reputasi sekolahmu hancur." lagi-lagi mulutnya yang tajam menjawab. (OOC: chara saya lebih ganas dari planning yg mau dimiripin ama natsume hyuuga! *alice academy,red* *mati*)
"Pak, sudahlah, namanya juga murid... masih remaja..."
'Ooh! Bagus juga ucapanmu, aku terharu.' pikirnya, terlalu malas untuk berbicara. Matanya memutar layaknya berkata 'yeah whatever'.
OOC: OMG! karna inet lemot, saya ketinggalan berapa post ini =A=;;
Re: [O] Ready, set, Boom?
OOT : Jauh banget... ><
-------------------------------------
Ryu hanya memperhatikan tingkah laku mereka dari kejauhan. Pertama ia sedang malas untuk bertengkar kedua tangannya masih sakit.
Ta[i kini keadaan sudah tidak bisa doteloreir lagi. Mungkin ia akan melakukan penyembuhan ala orang biasa ketika keadaan sudah tenang. Ryu menyembuhakan tangan kanannya. Tidak lupa juga ia memasukkan saputangan Quintz yang terkena noda darah ke kantung celananya.
"Quintz tenangkan dirimu. Jangan sampai orang itu datang kesini, ok?" Ucap Ryu ketika ia sudah berada di dekat Quintz.
"Dan kau murid jangan membuat masalah di hari pertama sekolah. Atau namamu akan di-blacklist." Ucap Ryu dingin kepadanya.
-------------------------------------
Ryu hanya memperhatikan tingkah laku mereka dari kejauhan. Pertama ia sedang malas untuk bertengkar kedua tangannya masih sakit.
Ta[i kini keadaan sudah tidak bisa doteloreir lagi. Mungkin ia akan melakukan penyembuhan ala orang biasa ketika keadaan sudah tenang. Ryu menyembuhakan tangan kanannya. Tidak lupa juga ia memasukkan saputangan Quintz yang terkena noda darah ke kantung celananya.
"Quintz tenangkan dirimu. Jangan sampai orang itu datang kesini, ok?" Ucap Ryu ketika ia sudah berada di dekat Quintz.
"Dan kau murid jangan membuat masalah di hari pertama sekolah. Atau namamu akan di-blacklist." Ucap Ryu dingin kepadanya.
Rheindhardt- Posts : 832
Join date : 25.12.09
Character sheet
Character name: Ryunichirou Rheindhardt
Class: Junior élève du secondaire / 2
SP: STR = 10 DEF = 8 AGI = 9 INT = 10 INS = 8
Re: [O] Ready, set, Boom?
"Baik, tuan" dia menunduk lalu tersenyum jahil (lebih mirip seringai) sambil menjulurkan lidah dan memutar matanya tak peduli. Oh, sekarang dia sudah jadi tahanan ya? That's so uncool, Arthady. Sebenarnya masih banyak simpanan kata, makian dan sejenisnya yang siap dilontarkan lelaki ini. Tapi berhubung hari mulai siang, dia mulai lapar dan mengantuk. Tak berniat mencari masalah lagi sepertinya.
"Tak bisakah kau membebaskanku dari ini?" ia menunjuk-nunjuk dinding tanah disekelilingnya.
"Dan lagi, saya punya alasan mengapa saya bertindak demikian, adik-yang-juga-terhormat. Satu, mereka datang merusuh, bergerombol dan ribut menurutku. Dua, mereka membuatku kesal karena seenaknya mengumbar identitas orang lain tanpa aku tahu siapa nama dari masing-masing mereka. Dan tiga, orang itu tak memenuhi permintaanku untuk mengantar berkeliling. Mana mungkin ada kepuasaan bagiku dari hal begini?" ia mengucapkan kalimat itu dan mengakhirinya dengan tegas. Dasar anak pebisnis sejati. Siapa lagi nama anak itu?, pikirnya namun langsung terputus. Oh, cukup berpikirnya. Aku keroncongan sekarang, darn, damn, f*ck... Ha! Bagus sekali memang, perut sialan ini tahu betul kalau playlistku tak pernah menyediakan keroncong, pekiknya kesal dalam hati. Tapi dia belum mau pergi sebelum masalahnya berakhir dengan adil. Dari sudut pandangnya tentu saja.
"Tak bisakah kau membebaskanku dari ini?" ia menunjuk-nunjuk dinding tanah disekelilingnya.
"Dan lagi, saya punya alasan mengapa saya bertindak demikian, adik-yang-juga-terhormat. Satu, mereka datang merusuh, bergerombol dan ribut menurutku. Dua, mereka membuatku kesal karena seenaknya mengumbar identitas orang lain tanpa aku tahu siapa nama dari masing-masing mereka. Dan tiga, orang itu tak memenuhi permintaanku untuk mengantar berkeliling. Mana mungkin ada kepuasaan bagiku dari hal begini?" ia mengucapkan kalimat itu dan mengakhirinya dengan tegas. Dasar anak pebisnis sejati. Siapa lagi nama anak itu?, pikirnya namun langsung terputus. Oh, cukup berpikirnya. Aku keroncongan sekarang, darn, damn, f*ck... Ha! Bagus sekali memang, perut sialan ini tahu betul kalau playlistku tak pernah menyediakan keroncong, pekiknya kesal dalam hati. Tapi dia belum mau pergi sebelum masalahnya berakhir dengan adil. Dari sudut pandangnya tentu saja.
Re: [O] Ready, set, Boom?
Quintz menghela nafas,lalu melepas Kimaru,dan tersenyum
"mau ke ruanganku?aku baru saja mendapat banyak makanan.."katanya sambil nyengir
'ada yang mau ikut?"
"mau ke ruanganku?aku baru saja mendapat banyak makanan.."katanya sambil nyengir
'ada yang mau ikut?"
Re: [O] Ready, set, Boom?
Firi tersenyum mendengar ajakan dari Quintz. Ia segera melesat terbang menuju sang kepsek. "Aku mau!! Lagipula terlalu lama terbang membuatku capek!" serunya girang.
Ia lalu menoleh pada Arthady, "Oh ya, aku lupa mengenalkan diriku sendiri. Aku Firiel! Panggil aja Firi! Salam kenal kak Arthady!" serunya sambil smirking.
Ia lalu menoleh pada Arthady, "Oh ya, aku lupa mengenalkan diriku sendiri. Aku Firiel! Panggil aja Firi! Salam kenal kak Arthady!" serunya sambil smirking.
Yuuto Tamano- Posts : 514
Join date : 23.12.09
Age : 30
Location : Bandung
Character sheet
Character name: Firiel Evellyn Matherlance
Class: Junior élève du secondaire / 3
SP: 10 | 10 | 7 | 6 | 7
Re: [O] Ready, set, Boom?
"Good." Ucap Ryu sambil mengedipkan matanya ke Quintz.
"Aku ikut."
"Dan namaku Ryunichirou Rheindhardt. Satu hal lagi minimal kau perlu bersikap sopan jika sedang meminta bantuan seseorang."
"Apalagi kau putra Arthady corporation kan? Itu pasti cukup untuk membuat orangtuamu malu jika hal tersebut diberitakan." Ucap Ryu sambil tersenyum, senyum yang memeliki berbagai arti.
Darimana Ryu tahu semua itu? Sangat mudah dengan jaringan keluarga Rheindhardt dia bisa memiliki informasi apapun , apalagi kakeknya juga merupakan salah satu investor di perusahaan tersebut.
"Aku ikut."
"Dan namaku Ryunichirou Rheindhardt. Satu hal lagi minimal kau perlu bersikap sopan jika sedang meminta bantuan seseorang."
"Apalagi kau putra Arthady corporation kan? Itu pasti cukup untuk membuat orangtuamu malu jika hal tersebut diberitakan." Ucap Ryu sambil tersenyum, senyum yang memeliki berbagai arti.
Darimana Ryu tahu semua itu? Sangat mudah dengan jaringan keluarga Rheindhardt dia bisa memiliki informasi apapun , apalagi kakeknya juga merupakan salah satu investor di perusahaan tersebut.
Rheindhardt- Posts : 832
Join date : 25.12.09
Character sheet
Character name: Ryunichirou Rheindhardt
Class: Junior élève du secondaire / 2
SP: STR = 10 DEF = 8 AGI = 9 INT = 10 INS = 8
Re: [O] Ready, set, Boom?
OOC: WAH!! agak webe =A=;; ol porum pertama kali di 2010
HAPPY NEW YEAR ALL!!
ah, tretnya bakal closed/out all kalo semuanya udah perkenalan diri ya~ (tinggal Val a.k.a pres yang belum) xDD *plakplakplak* dan semoga amukan si Arthady juga tersalurkan *ufufufu~ *dibuang*
(soal daftar ulang itu *tengok bawah* emang perlu daftar ulang ya? '_'a *liat tret arrival yang lainnya, makanya saya putuskan buat daftar ulang) '_'a
"......." Ia hanya diam sambil menatap mereka dengan pandangannya yang tajam.
"Maaf saja, Tuan-Quintz-yang-terhormat....." bola matanya langsung memutar layaknya berkata 'yeah, whatever'. Kemudian lanjut berbicara ".....tapi aku bukannya mau makanan darimu, ingat janjimu mentraktirmu kan? Akan kubuat kau bangkrut saat itu juga. Aku tak mau makanan hadiah" ujarnya tenang lalu berjalan pergi. Sifat sombongnya terlihat lagi.
Bola mata birunya bergerak ke sudut tempat Ryu berdiri "Memangnya aku peduli?" balasnya sengit sambil terus lanjut berjalan.
"By the way, Tuan-Quintz yang terhormat, dimana aku harus mendaftar ulang?" tanyanya ".....kalau kau tak mau memberitahuku sih terserah."
HAPPY NEW YEAR ALL!!
ah, tretnya bakal closed/out all kalo semuanya udah perkenalan diri ya~ (tinggal Val a.k.a pres yang belum) xDD *plakplakplak* dan semoga amukan si Arthady juga tersalurkan *ufufufu~ *dibuang*
(soal daftar ulang itu *tengok bawah* emang perlu daftar ulang ya? '_'a *liat tret arrival yang lainnya, makanya saya putuskan buat daftar ulang) '_'a
"mau ke ruanganku?aku baru saja mendapat banyak makanan.."
"Aku mau!! Lagipula terlalu lama terbang membuatku capek!"
"Oh ya, aku lupa mengenalkan diriku sendiri. Aku Firiel! Panggil aja Firi! Salam kenal kak Arthady!"
"Aku mau!! Lagipula terlalu lama terbang membuatku capek!"
"Oh ya, aku lupa mengenalkan diriku sendiri. Aku Firiel! Panggil aja Firi! Salam kenal kak Arthady!"
"......." Ia hanya diam sambil menatap mereka dengan pandangannya yang tajam.
"Maaf saja, Tuan-Quintz-yang-terhormat....." bola matanya langsung memutar layaknya berkata 'yeah, whatever'. Kemudian lanjut berbicara ".....tapi aku bukannya mau makanan darimu, ingat janjimu mentraktirmu kan? Akan kubuat kau bangkrut saat itu juga. Aku tak mau makanan hadiah" ujarnya tenang lalu berjalan pergi. Sifat sombongnya terlihat lagi.
"Dan namaku Ryunichirou Rheindhardt. Satu hal lagi minimal kau perlu bersikap sopan jika sedang meminta bantuan seseorang."
"Apalagi kau putra Arthady corporation kan? Itu pasti cukup untuk membuat orangtuamu malu jika hal tersebut diberitakan."
"Apalagi kau putra Arthady corporation kan? Itu pasti cukup untuk membuat orangtuamu malu jika hal tersebut diberitakan."
Bola mata birunya bergerak ke sudut tempat Ryu berdiri "Memangnya aku peduli?" balasnya sengit sambil terus lanjut berjalan.
"By the way, Tuan-Quintz yang terhormat, dimana aku harus mendaftar ulang?" tanyanya ".....kalau kau tak mau memberitahuku sih terserah."
Terakhir diubah oleh Arthady Kimaru tanggal Sun Jan 10, 2010 5:07 am, total 1 kali diubah (Reason for editing : melengkapi)
Re: [O] Ready, set, Boom?
"Hng"
Val tiba-tiba sudah berada di dekat Quintz dan Arthady, tanpa suara.
Ia berjalan menggunakan bantalan angin dibawah kakinya, sehingga tak ada suara terdengar saat ia mendekat.
"Ah iya, aku Valentes... aku belum memperkenalkan diri tadi... maaf ya." ujarnya pelan.
Val tiba-tiba sudah berada di dekat Quintz dan Arthady, tanpa suara.
Ia berjalan menggunakan bantalan angin dibawah kakinya, sehingga tak ada suara terdengar saat ia mendekat.
"Ah iya, aku Valentes... aku belum memperkenalkan diri tadi... maaf ya." ujarnya pelan.
Prestious- Posts : 552
Join date : 23.12.09
Age : 30
Location : Bandung
Character sheet
Character name: Valentes Svelten Grazneil
Class: Mahasiswa
SP: STR = 5, DEF = 5, AGI = 10, INT = 8, INS = 7
Re: [O] Ready, set, Boom?
OOC: ok, tinggal tunggu reply mbak kepsek trus saya biar digiring ke tempat pendaftaran ulang =)) lalu, silahkan locked biar nggak menyemak saja ini thread LAWL
Arthady kembali menatapnya dengan tatapansetajam silet. Tanpa kata balasan apapun.
"Jadi bagaimana, Tuan-Quintz-yang-terhormat?" dia mulai gerah menunggu jawaban dari di kepala sekolah.
Arthady kembali menatapnya dengan tatapan
"Jadi bagaimana, Tuan-Quintz-yang-terhormat?" dia mulai gerah menunggu jawaban dari di kepala sekolah.
Re: [O] Ready, set, Boom?
Quintz tersenyum lagi,mendengar komentar Kimaru
''kau mau express atau manual(?)?jika express,kita ke kantorku...''
''kau mau express atau manual(?)?jika express,kita ke kantorku...''
Re: [O] Ready, set, Boom?
OMG masih nyambung LOL =)) tinggal daptar ulang aja kan mas kepsek? *plak* gunanya thread arrival buat apa aja emang? *malah nanya
"Udah tau nanya" jawabnya tanpa ekspresi seperti biasa "Ayo cepatlah!" paksanya tak sabar kemudian ia mendengus.
'kau mau express atau manual(?)?jika express,kita ke kantorku...''
"Udah tau nanya" jawabnya tanpa ekspresi seperti biasa "Ayo cepatlah!" paksanya tak sabar kemudian ia mendengus.
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Halaman 3 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|