[o] The Beginning

First topic message reminder :

Timeline :First RP, Pagi Hari . Awal ajaran tahun baru

-------------------------------------

Ini tahun kedua Ryu sebagai siswa , ia kini merupakan murid tahun kedua di Junior élève du secondaire. Gedung yang cukup megah dengan dihiasi oleh tanaman hijau. Sekolah yang menjadi tempat Ryu menimba ilmu dan sihirnya.

Ryu sendiri juga mempunyai peran ganda disekolah ini selain sebai murid bangsawan yaitu sebagai understaff yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Orang yang menjadga kedamaian akademi ini baik dari jalan depan mauoun belakang.

Kini Ryu melangkahkan kakinya memasuki wilayah sekolah, beberapa pasang mata menatapnya. Murid yang sudah mengenalnya memberikan salam yang hanay dibalas oleh Ryu dengan senyuman.

Ia kemudian memberikan salam kepada orang yang sudah sangat dikenalnya.

"Quint, selamat pagi." Sapa Ryu kepadanya.

"Kalau kau bijaksana maka kau akan menghentikan itu, Quintz."

Dari lubuk angkara kegelapan Hades, keluar layaknya Charon yang mendayung perahunya untuk menjemput siapapun yang memang telah layak untuk memasuki Isle of Dead. Pria dengan rambut berwarna biru tua itu melangkah perlahan, kristal matanya yang merah darah melihat ke kiri dan ke kanan untuk mengetahui apa saja dampak yang sudah dijadikan oleh budak--nope, teman lamanya itu. Dan benar-benar, dia merasa ingin memenggal sesuatu dengan tridentnya.

"Karena aku tidak ada, kau berpikir bisa berbuat sesukamu?"

Mata itu menatap dengan tajam.

Quintz merasa da setan mendekat. ia celingukan dan mendapati satu sosok Adrian

"Gyaaaaaaa!!!!!setaaaaaaaaaaaann!!!!"teriaknya histeris

"Ryu!setan!!"

Aduh , orang yang tidak boleh melihat kejadian ini ,alah datang. Runyam sudah.

"Quintz , itu bukan setan itu Adri."

"Adri maafkan Quintz, ia hanya berusaha untuk menyelamatkan wanita tersebut." Ucap Ryu berusaha untuk membela Quintz

"Lebih baik sekarang kita melihat keadaan disana dulu ya."

Quintz tak berani menatap Adrian sama sekali.

"...setan.."gumamnya takut.

"hey ryu..tadi dia ada di sekolah nggak?"bisik Quintz

"Tadi sih aku tidak melihatnya." Balas Ryu dengan suara sama kecilnya.

Ryu kemudian menarik Quintz menjauhi Adri.

"Mendingan kita lihat keadaan gadis itu dulu?" Saran Ryu. Setidaknya mereka akan terbebas dari kemarahan Adri.

Quintz mengangguk. Ia tersenyum pada sang gadis.

"mari,saya bantu.."katanya lebut bagai sutra

"Ryu,obati gadis ini"

"Sip."

Rui kemudian menaruh tangan kanannya diatas luka gadis tersebut. Luka yang cukup parah, ia menyerap luka tersebut shingga luka tersebut menghilang bersamaan dengan rasa sakitnya. Ryu kemudian memindahkan luka itu kepada para penjahat.

"Ini luka yang tadi kalian buat." ucap Ryu kepada penjahat tersebut dengan dingin. Mereka mengaduh kesakitan.

"Apa kau baik-baik saja ?"

OOT:komen chara fin
_________________________

Quintz hanya tersenyum,menjaga sikap. takut Adri marah

"nah nona boleh pergi sekarang.."

Sang gadis mengangguk dan berlari

"Lain kali hati-hati ya."

"Sekarang apa yang akan kita lakukan Quintz?"

"Pasti Adri akan memarahimu. Apalagi kita sekarang bolos bukan." Bisik Ryu pada Quintz

Hari ini adalah hari pertama Revolte bertugas sebagai under staff. Mengejutkannya ia sudah mendapatkan laporan bahwa salah satu anak buahnya dan kepala sekolah dari fatalite Academy. Tentu saja ini berarti Revolte WAJIB menemukan dan menyeret mereka kembali. Dengan terpaksapun Revolte keluar dari kelasnya dalam izin mau ke UKS. Setelah di ijinkan keluar, Revolte mengambil tas yang berisi peralatan sekolahnya lalu segera berlari menuju gerbang luar. Kakinya dengan cepat menggerakkan satu sama lain dalam sebuah irama yang cepat. Tidak lama setelah menelusuri beberapa lorong dan tangga, Revolte telah sampai di gerbang depan.

Revolte pun melihat beberapa jejak yang cukup spesifik. Tentu saja jejak itu punya Ryu dan Quintz. Setelah lompat keluar pagar, ia melihat sebuah kegaduhan kecil di dekat sana. Penyebab kegaduhan itu tidak lain adalah Ryu dan Quintz. Diam-diam ia memperhatikkan mereka. Setelah beberapa lama, ia menyadari bahwa Adri datang dan memarahi mereka.

Mengingat tugasnya untuk menyeret dua orang itu, Revolte pun segera menghampiri mereka.

"Apa.Yang.Kalian.Lakukan?!" Katanya sambil memberikan tekanan pada setiap kata

Aduh tambah satu masalah lagi. Dengan Adri saja sudah repot , kini datang bocah berumur 12 tahun yang merupakan atasan Ryu alias Ketua Under staff.

Bagaimana charanya ia dan Quintz bisa lolos dari masalah ini ya? Keadaan benar-benar makin runyam. Alasan apa yang harus disiapkan oleh Ryu. Apalagi sudah terlihat dengan jelas bahwa baik Adri maupun Vie dalam keadaan marah.

"Quintz apa yang harus kita lakukan sekarang?" bisik Ryu pada Quintz.

oot : 12? ''a saya 1 SMA ne ''a (lupa ngerubah) *dijeplak*

Vie melihat Ryu yang sepertinya tampak gugup. Ia menghela nafas sejenak. Lalu mendekati Ryu.

"kembalilah ke sekolah. Sementara para guru belum tahu" kata Vie sambil menunjuk Fatalite Academy.

Quintz hanya cengo dan diam

".......aku nyerah...."katanya kesal.

"paling nggak izinka aku beli es,ya?"
______
oot:tutup ni?

OOT : udah ada 4 orang..^ ^ Klo mo gabung PM aja..
-----------------------------------------------------

"iya."

"Kau yakin ingin membeli eskrim." Bisik Ryu pada Quintz

"Sedikit lagi Adri pasti akan mendampratmu." Lanjut Ryu masih dengan suara sama kecilnya.

"yakin banget!aku mau eskrim!!!! lalu ke game center!!!lalu.."ia berceloteh ria

Twitch.

"Setan...hmm...?"

Tersenyum. Ya, memang tersenyum. Tapi tahukah kau kalau makna senyuman itu tidak selalu bahwa yang bersangkutan dalam kondisi bahagia? Apalagi di saat senyumannya seperti ini, menekuk sadis ke atas tepat di sudut bibirnya. Ya, ya, tidak perlu diulang sampai seratus kali bahwa entitas yang bernama Adriano Constanza itu marah, bukan? Mata merahnya berkilat-kilat, menandakan bahwa emosinya tidak lagi dapat dibendung. Trident yang ada di tangannya pun dihantamkan ke tanah, sementara dia menatap liar kedua sosok itu. Fu.

Nampaknya, manusia yang bernama Ryunichirou dan Quintz akan segera menemui ajal mereka.

Hanya melemparkan pandangan sekilas pada under staff yang kebetulan datang lagi. Dan kali ini, menghampiri kedua sosok teman semasa kecilnya yang saat ini mungkin tidak ingin dia perlakukan dengan cara lain selain siksaan yang perlahan dan mungkin agak lama.

"Sayangnya ada guru yang sudah tahu saat ini," ujarnya, masih tersenyum sadis. "Nah, atas dasar membolos dan membuat sedikit kekacauan, kalian pilih disiksa dengan ditusuk-tusuk atau dikurung dalam ilusi?"

Tanggapi serius dia akan serius. Kalau tidak? Hmm, lihat saja nanti.

Quintz menciut. Ia menatapnya lemas

"ayolah..ya?"
_____
oot:ikut di new beginning,ane mau buat battle

"Maafkan kami Adri. "

"Kami akan segera kembali ke sekolah."

"Quintz , bagaimana sekarang. Apa yang kita lakukan? mau kabur atau tinggal ?" Bisik Ryu kepada Qintz.

Quintz nyengir.

"ng..mau makan eskrim vanilla...'rajuknya memelas

Matanya menyipit.

Seringainya sedikit hilang.

"Oke. Cepatlah kembali, dan akan kulupakan kejadian kali ini. Hanya saja..."

Melemparkan pandangan terakhir.

"Ulangi lagi, dan tak akan ada belas kasih seperti sekarang. Bye."

Dan dia pergi begitu saja, sama seperti kedatangannya tadi.

Quintz terdiam lalu nyengir.

"setannya pergi noo...makan yuk!"kata Quintz riang

"Baik Adri."

"Kau yakin ia tidak kembali lagi?"

"Kalau ketahuan kau pasti akan habis Quintz."

Quintz nyengir lebar

"nggak akan...ayo cari eskrim...."

Ia menarik ryu ke toko es yang enak.

_________________
OOT:battle nyok di..Outer School

Ok.. ^ ^
---------------------------

"Kau yang tanggung jawab ya."

Ada berbagai macam jeni eskrim dan tersedia dengan beberapa variasi bisa menggunakan cone, wafle, pancake, maupun di gelas biasa.

"Aku pesan eskrim vanilla , mint dan sorbet lemon. Terus menggunakan waffle." Pesan Ryu kepada penajga toko eskrim tersebut.

"Kau pesan apa Quintz?"

"waffle 3,pancake 1...gelas biasa 1......4 waffle..masing-masing vanilla choco dan strawberry...di tambah yang rasa jeru.."pesannya

Rakus sekali Kepsek 1 ini,ya?