[o] The Beginning

First topic message reminder :

Timeline :First RP, Pagi Hari . Awal ajaran tahun baru

-------------------------------------

Ini tahun kedua Ryu sebagai siswa , ia kini merupakan murid tahun kedua di Junior élève du secondaire. Gedung yang cukup megah dengan dihiasi oleh tanaman hijau. Sekolah yang menjadi tempat Ryu menimba ilmu dan sihirnya.

Ryu sendiri juga mempunyai peran ganda disekolah ini selain sebai murid bangsawan yaitu sebagai understaff yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Orang yang menjadga kedamaian akademi ini baik dari jalan depan mauoun belakang.

Kini Ryu melangkahkan kakinya memasuki wilayah sekolah, beberapa pasang mata menatapnya. Murid yang sudah mengenalnya memberikan salam yang hanay dibalas oleh Ryu dengan senyuman.

Ia kemudian memberikan salam kepada orang yang sudah sangat dikenalnya.

"Quint, selamat pagi." Sapa Ryu kepadanya.

"ya~~~"jawabnya santai. IA punya rencana sendiri dengan menggunakan magicnya
ia bersiul riang
__________
oot:rapat!XD
__________

Ryu sama sekali tidak yakin dengan jawaban Quintz , Ryu sudah mengenal Quintz sejak kecil sehingga ia mengetahui tingkah laku Quintz.

Tapi Ryu mendiamkan hal tersebut.

" Nah kita sudah sampai , ayo siap-siap."

Quintz nyengir dan menaiki podium.

"ok....kepada murid-murid yang baik,berbakat,dan...yah..terhormat.."katanya dengan nada santai.

Quintz mulai memakai sihirnya,sihir api yang ia bentuk menjadi burung api kecil.

"Welcome to Fatalite Academy!!!santai saja!!anggap rumah sendiri!!!!jangan melawan aturan ok?!!!!"serunya girang yang membuat guru dan murid terpana

Ryu hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku kepala sekolah yang satu ini.

Tentu saja semua guru dan staff hanya bisa melongo melihat tingkah laku Quintz yang aneh bin ajaib.

Untung saja ia sudah mengenalnya sejak kecil , sehingga Ryu sudah terbiasa dengan tingkah laku Quintz.

" Pidato yang bagus bagaimana kalau kau sekalian membuat burung dari elemen lainnya?" Ucap Ryu ketika Quintz turun dari panggung.

Quintz yang turun panggung hanya nyengir

"semoga nggak dimarahin anak-anak ......U.S.."katanya,sambil membisikan US alias Under Staff

"Aku ingin memarahimu."

" Tapi apakah itu akan mempan? Bagaimana jika aku melumpuhkanmu saja?"

" Tidak usah memikirkan mereka , sekarang kita ke kota saka. Aku sudah bosan disini."

Quintz makin nyengir lebar.

''ayolah~~~~harusnya kutambahkan saja element tanah tadi.."gumamnya usil

"Kau ingin tidur di ruang kesehatan berapa lama Quintz?"

"Aku dengan senang hati akan membantumu."

"Lebih baik kita kabur sekarang atau guru maupun US akan menceramahimu lagi."

"kau sudah menceramahiku kok XD"jawabnya enteng. Ia tahu Ryu sekarang tampaknya agak kesal dengan kelakuannya

"lets go,then .."katanya sambil berlari riang

"Dan itu baru sesi pertama. Kau tidak ingin ada lanjutannya bukan?"

"Hei, tunggu." ucap Ryu sambil mengejar Quintz, tingkah Quintz benar-benar seperti anak-anak ia hanya bersikap serius pada saat tertentu.

Guru dan staff lainnya hanya bisa melongo melihat tingkah laku kepala sekolah dan salah satu USnya.

Quintz dengan cepat melompati pagar

"ayo~~aku mau makan es vanilla XDD"katanya riang

"Quintz tunggu." ucap Ryu sambil melompati pagar, ketika mendarat , Ryu salah kaki, sehingga ia terjatuh. Kakinya terasa sangat sakit, mungkin keseleo.

"Lihat apa yang kau perbuat." Ucap Ryu yang kini sedang berada dalam posisi duduk.

"Tolong lepaskan sepatuku ya Quintz"

"jangan pindahkan ke aku!!!"ujarnya sambil melepas sepatu Ryu

"Aih...nggak parah ah~~~"katanya santai,tapi sebenarnya ia khawatir. kalo terjadi apa-apa pada ryu,pasti dibantai sang kakek dari keluarha rheindhart

"Siapa yang mau memindahkan ke kamu. Nanti kamu nangis lagi." Ryu kemudian menaruh tangan kanannya di atas kakinya, cahaya muncul dari luka tersebut. Dan dalam waktu kurang dari sedetik luka tersebut seperti tidak pernah ada.

"Kau ingin merasakan sakitnya?" ucap Ryu sambil nyengir dan memasang sepatunya kembalu

"Ayo kita jalan lagi."

Quintz sedikit merengut lalu berjalan lagi

'benar tak apa?"katanya sedikit khawatir

"Kau tidak percaya kemampuanku?"

"Tenang saja, lagipula jika aku kenapa-napa , palingan kau yang disalahkan. Hehe."

Ryu berdiri dan kembali berjalan.

"Ayo nanti kita keburu ketahuan."

Quintz merengut

"whatever..and go!!!" kata Quintz menarik ryu

"Iya."

"Hei jangan menarikku , nanti aku terluka lagi." Ucap Ryu sambil berusaha mensejajari Quintz.

"Quintz sepertinya ada orang yang butuh bantuanmu." ucap Ryu sambil menunjuk ke arah seberang jalan, disana ada seorang gadis yang diganggu oleh 6 orang berandalan yang bisa menggunakan sihir tingkat rendah.

"kau saja..."kata Quintz nyengir. Ia mengamati dari jauh

"sana..ryu-chan XD"katanya mendorong ryu

"Bagaimana kalau kita bagi 2 saja."

"Aku kalahkan 3 orang di kiri kau 3 orang dikanan."

"Dan jangan nyengir saja , kasihan gadis itu."

"Sedikit lagi ia pasti terluka." Lanjut Ryu, baru saja berkata seperti itu gadis tersebut sudah dilukai dengan menggunakan api kecil. Pasti sakit.

Ryu kemudian menggunakan kemampuan Painnya, ia menatap orang yang berada ditengah dan melukai gadis tersebut. Seketika apinya menghilang , orang itu menjerit kesakitan dan jatuh.

"Nah sekarang giliranmu."

Quitz tersenyum jahil

"tak ada adri...berati..."ia menggunakan element anginnya,dan membuat orang-orang itu teruka dengan angin

"lalalalalalalaA"

Ryu hanya mengamati tingkah laku temannya ini. Untungnya Adri sedang tidak ada, jika ada mereka pasti bertengkar.

" Quitz cepetan, aku sudah mulai bosan melihat mereka."

"Habis ini gunakan elemen air ya, aku ingin lehat mereka basah kuyup, pasti lucu."

"nggak ada air.."katanya ringan.

"apa lagi ya~~~~"katanya santai

"Kalau begitu tanah saja."

"Tadi aku sudah melihat apimu, aku sudah bosan melihatnya."

"Mendingan kau tarik dulu wanita tersebut. Ia sudah mulai kebingungan , lagipula ia juga terluka."

Quintz menggaruk kepalanya. Ia menghentakkan kakinya di tanah,dan membuat tonjolan di lokasi kejadian yang menyebabkan orang-orang itu jatuh

"udah.."