{o}Hazel....Schwartz?!!!!

__________________________
Seorang gadis berambut hitam tiba di gerbang Fatalite Academy. Matanya yang tenang dan tajam menatap ke sekolah itu penuh arti. ia melangkahkan kakinya masuk Fatalite Academy.
"......aku datang..kakak..."kata gadis itu tenang

Di kantornya Quintz menghela nafas. wajahnya serius. ia menatap data yang ada di depannya kesal. ia segera keluar dari kantornya
"serius datang toh...anak itu..keras kepala banget!"umpat Quintz kesal

Sementara itu,gadis berambut hitam tadi memandang ke sekeliling sekolah. ia menatap sekolah itu kagum. ada banyak orang,yang seperti dirinya. Ia memilih untuk berdiri di bawah pohon di dekat sana,berteduh dari teriknya matahari

Kabur, kabur, dan kabur. Hal itulah yanga sedang Ryu lakukan. Gadis-gadis itu sepertinya tidak pernah bosan mengejarnya. Dan untuk kesekian kalinya ia berhasil lolos dari kejaran mereka.

" Kau murid baru ya?" Ucapan yang terlontar dari mulut Ryu ketika ia melihat ada gadis yang berada dibawah pohon.

Gadis tersebut rasanya mirip seseorang . Tapi ia tidak dapat mengatakan ia mirip siapa.

Gadis itu menoleh.lelaki berambut merah menyapanya.ia mengangguk pelan
''ya,aku baru di sini,namaku hazel''Hazel menundukkan kepalanya,lalu menatap ryu datar.

"Salam kenal Hazel, kau tingkat berapa?"

"Namaku Ryunichirou Rheindhardt."

"Aku murid bagian SMP."

"SMP ...aku tingkat SMP..."jawabnya ringan,dan tenangg. Ia melihat ke salah satu sudut sekolah seseorang datang. Quintz. ya..ekspresinya beda. Ia tampak serius

"Yo Ryu,"sapa Quintz datar. Ia menatap Hazel kesal,sedangkan Hazel menatap Quintz tenagng

"kapan sampai,Hazel?"tanya Quintz.ia berusaha menguasai dirinya

".....barusan..."jawab Hazel datar.

"Kelas berapa? Aku di kelas 2."

"Pagi Quintz, lagi nganggur?" Sapa Ryu pada Quintz yang baru saja tiba.

Mereka berdua tampaknya akrab, apakah mereka sudah saling mengenal, saudara mungkin. Apalagi wajah mereka mempunyai kemiripan.

"Kalian sudah saling mengenal?"

Quintz menghela nafas panjang ketika ryu menanyakan apakah ia dan hazel sudah saling keanl atau belum. ia menatap Ryu penuh arti

".....Hazel,gadis ini Hazel Schwartz. adikku .."jawab Quintz kaku. Quintz menatap Hazel yang berwajah tetap tenang

"....Hazel Schwartz...salam kenal.."kata Hazel sekali lagi. ia memperbaiki jaketnya yang tidak benar

"Adikmu?"

"Aku tidak pernah mendengar kau punya adik."

Kekagetan Ryu hanya berlangrung beberapa detik. Biarpun dalam hatinya ia masih bingung. Namun seorang bangsawan yang baik harus bisa mengesampingkan perasaannya.

Quintz menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. sebelum menjawab,Hazel sudah memotong duluan

"itu karena kakak takut Hazel terluka,"jawab gadis itu cepat. Quintz hanya diam menatap Hazel,dan menepuk kepala gadis itu

"kalau sudah tahu,ngapain kau ke sini?sudah kularang kan?"tanya Quintz,dengan senyuman yang dipaksakan.

Hazel menatap kakaknya datar,lalu menjawab,"karena Hazel ingin bersama kakak,aku yakin kau sudah buat banyak kesulitan"Hazel menoleh pada Ryu,lalu membungkuk

"maaf,kakakku pasti menyusahkanmu...."

"Oh begitu."

"Tapi akademi hni tidak terlalu bahaya, paling hanya ada beberapa penyusup."

Mereka berdua memiliki sifat yang berbeda , biarpun wajahnya mirip. Mungkin adiknya tidak akan membuat masalah disini.

"Tidak perlu membungkuk. Aku hanya musid biasa. Lagipula Quintz membuat masalah bukan padaku."

Hazel menatap ryu
"demo....kau sering disusahkan,kan?"tanya Hazel. Quintz hanya menggaruk kepalanya.

"".... aku akan berusaha tak menyusahkanmu,kak ,"kata Hazel menatap Quintz penuh arti. Quintz hanya diam. Dalam hati ia benar-benar marah pada Hazel,dan takut terjadi sesuatu pada adiknya itu

"Tidak terlalu kok. Kan Ada Adri yang menjaganya."

" Kau sekarang kelas berapa Hazel?"

Firiel tak sengaja melihat kumpulan orang-orang yang sudah sangat familiar di matanya. Dengan senang hati dan antusias ia datang mendekati Quintz dan Ryu sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Hey Quintz! Hey Ryu!" teriaknya. Ia terhenti melihat seorang gadis yang tak ia kenal berada bersama mereka. "Hey.. ng.. who are ya?"

hazel membentuk tangannya membentuk angka 2.
"maksudnya dia kelas dua SMP..."kata Quintz. Ia menepuk kepala adiknya lembut,dan menatapnya sedih

Tak lama Firi datang menyapa.Firi menanyakan,siapa hazel. Quintz hanya diam seribu bahasa.
hazel memperhatikan Firi dari atas sampai bawah

"......Hazel...Schwartz..."jawab Hazel

Mulut tipis merona Firi membentuk huruf 'o' ketika gadis yang tak dikenalnya itu menyebutkan namanya. Alisnya berkerut sejenak.

"Mmm.. kau.. siapanya Quintz?" tanyanya ragu.

"Berarti kau sekelas denganku."

"Tenang saja Quintz , aku akan menjaga adikmu dengan baik. Jadi kau tidak perlu khawatir."

"Hai Firi, dia ini adiknya Quintz."

Firi lalu menatap Ryu. Entah kenapa merasa lega dengan jawaban cowok itu. Ia lalu menyodorkan tangan kanannya pada Hazel.

"Hi! Namaku Firiel! Salam kenal!" serunya antusias. "Semoga kita dapat berteman baik!"

Hazel bengong,lalu menerima uluran tangan Firi

"kau.....suka kak Quintz ya?"tanya Hazel terang-terangan. Quintz yang mendengar itu melongo,lalu tertawa

"semua orang memang menyukaiku,kan?ahahahahahahahahahahahahaha"Quintz tertawa lepas

"Tebakanmu tepat sekali."

"kau pasti lebih pintar daripada kakakmu."

"Oh ya kemampuanmu apa Hazel?"

"apa?!!!!aku cerdas tahu!!!"protes Quintz sebal. hazel hanya diam

saat ryu menanyakan kemampuannya,Hzel berpikir

".......mind reader..dan...vengeance...."jawabnya sambil tersenyum

"Aku tidak mengatakan kau bodoh."

"Aku hanya mengatakan adikmu lebih cerdas darimu, dan sepertinya ia lebih bisa diandalkan."

"Kemampuan yang bagus, berarti kau bisa membaca pikiran kakakmu ya? Coba kau lihat apakah ia juga suka dengan Firi."

"...Hazel nggak bisa baca pikiran kakak......karena kakak..isi pikirannya banyak....."jawab Hazel lirih. Quintz hanya nyengir. Itulah car Quintz melindungi diri dari mind Reader. Berpikir lebih dari satu. Lagipula ia tak pernah memikirkan wanita

"tadi kau bilang aku nggak bisa diandalkan?tega sekali kau!"protes Quintz pada ryu

Firi terperanjat kaget mendengar pernyataan Hazel yang tiba-tiba dan entah kenapa langsung mengena di hatinya.

"APAA??" teriaknya kaget. "Kata siapa? Aku ng-nggak suka Quintz kok! Uwaah~"

"Oh begitu, sayang sekali."

" kau itu hanya bisa merepotkan Quintz. " Balas Ryu sambil tertawa. Biarpun sebenarnya Quintz lumayan sering membantunya dalam menghadapi pengganggu tapi sepertinya ia lebih banyak merepotkan.

"Tampaknya sebentar lagi kau mendapat kakak ipar."

Hazel menatap Firi,lalu berbisik di telinga gadis itu

"kalau kau suka kak Quintz,berusahalah..dia nggak sensitif..."bisiknya dengan senyuman iseng

"kakak memang nggak bisa diandalkan...."timpal Hazel setelah mendengar pernyataan Ryu dan sangkalan sang kakak tercinta. Quintz merengut kesal