[O] New Live

-Fatalite Academy-

Itsuki berdiri di depan gerbang sekolah barunya itu. Ia mengamati sekelilingnya.

"...wah.. sekolah ini besar juga.." ucapnya riang. Ia berlari-lari kecil memasuki sekolahnya sambil melihat orang-orang yang sepertinya para murid sekolah itu berjalan di sekitarnya.

"..hmm.. siswanya banyak juga ya.." Itsuki tersenyum riang.
"kira-kira.. kelasku di mana ya..?"

Kabur !! Itulah yang dilakukan Ryu ketika melihat para gadis mengejarnya. Tidak tahu apa yang menyebabkan orang - orang itu mengejarnya.

Ryu berlari tanpa tahu arah , disana ia melihat seseorang sedang berdiri. Dari wajahnya kalau tidak salah ia adalah seorang murid baru, namanya seingat Ryu adalah Itsuki Kazuma dan merupakan salah satu dari family Quintz.

"Kau murid baru bukan, tolong bantu aku ya. Kau Itsukikan?" Bisik Ryu kepadanya

"Tidak usah mengejarku lagi aku sudah punya kekasih."

Dalam sekejap muncul tatapan membunuh dari gadis-gadis tersebut. Semoga saja gadis ini mirip dengan Quintz

'apa? kekasih? yang benar saja?' Itsuki menggumam dalam hati sambil mengernyit ke Ryu.

"ng.. Ryu.. seharusnya kau merahasiakannya kan?" Itsuki merangkul pundak Ryu dengan manja. Ia akhirnya memutuskan untuk membantu Ryu.

'awas kau! setelah ini kau harus membayar mahal padaku!' pikir Itsuki dalam hati.

"Nah kalian sudah melihat sendiir bukan, sekarang cepat tinggalkan kami."

Terdengar suara kecewa dari mereka , namun akhirnya mereka pergi juga. Setelah tinggal berdua , Ryu membuka percakapan.

"Terima kasih atas bantuanmu. Oh ya dari mana kau tahu namaku?"

"oh.. ng.. hanya menebak.." Itsuki mengalihkan pandangannya dari Ryu, ia tidak mau bilang kalau dia diberitahu oleh Myu, roh penjaganya. Dia takut Ryu menganggapnya aneh karena bisa berbicara dengan arwah.

".... .... ngomong-ngomong.. kamu terkenal ya?" tanya Itsuki, mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ara ara..."

Valentes melihat apa yang dilakukan Ryu dari atap bangunan depan.

"Ternyata Ryu suka dengan anak baru, ya...?" ujarnya sambil membuat catatan di buku nota kecil di saku kemejanya.

"Atau... suka dengan yang lebih tua..." Val mencatat lagi di bukunya. Kini ia tengah memakai kacamata yang terlihat mengkilat disinari matahari.

Itsuki merasakan seseorang mengamatinya. ia celingukan mencari orang yang lagi mengamatinya.

"...." Itsuki memerintahkan Myu untuk mencari orang itu, tak lama, Myu menemukannya. Itsuki langsung menatap ke arah atap sambil memicingkan matanya karena silau.

Val melompat turun dan mendarat dengan ringan, dibantu bantalan dan aliran angin disekitarnya.

"Nah, anak baru ya? Biasanya kepala sekolah ada disini... hmm... kemana kira-kira dia ya...? Ah, namaku Valentes." Val memperkenalkan dirinya pada anak baru itu.

Itsuki mengamati Valentes lalu tersenyum kepadanya.
"selamat pagi dan.. salam kenal.. aku itsuki.." Itsuki memperkenalkan dirinya sambil membungkuk hormat.

"Ah, tidak usah seformal itu." Val tersenyum kecil, ia mengamati gadis yang baru datang itu.

"Em, Ryu... jadi dia pacarmu?" tanya Val pada Itsuki sambil menunjuk Ryu

Itsuki tersentak kaget.
"apa!? bu.. bukan.. aku bahkan tidak mengenalnya.." Itsuki melirik Ryu.

"aku murid baru di sini.. jadi aku belum kenal siapa-siapa.." Itsuki menghela nafas.

" Tidak juga aku terkenal hanya karena statusku saja."

"Hai Val, tentu saja dia bukan pacarku? Bukankah satu sekolah hanya mengetahui bahwa aku adalah pasangan gay Quintz?"

"siapa yang homo?" seorang yang rambutnya dikuncir dua,berkacamata,dan memakai seragam wanita SMP ikut nimbrung
"ah!! murid baru ya?"katanya riang. Sebenarnya makhluk ini adalah Quintz sang kepsek yang sedang iseng-iseng ria. Ia tersenyummanis pada mereka yang sedang bicara

"Iya, ini murid baru..." jawab Val datar, ia melihat siswi yang baru datang itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Hmf... Ugh... perutku..." Val menahan tawanya.

"Aku... aku mau duduk dulu di bawah pohon itu... perutku sakit..." ia pamit lalu duduk di keteduhan pohon yang ada didekat situ, mencoba mengendalikan nafasnya sendiri.

Itsuki melihat gadis yang baru datang itu dengan tatapan aneh.
"paman?" gumam Itsuki.

"...ini hobi barumu ya?" tanya Itsuki sambil menahan tawa.

"Quintz, apa yang kau lakukan."

"Cepat ganti pakaianmu sebelum aku menggunakan kemampuanku."

Quintz hanya nyengir

"tapi aku cantik,kan?Ryu..apa kau makin mencintaiku?" quintz bertanya centil,sambil nyengir nyengir tak jelas. Memang dasar makhluk satu ini....hobi nya benar-benar tak diduga

Itsuki menatap pamannya dengan aneh.

"paman.. sejak kapan kau jadi begini? aku kira kau pria yang gagah.." Itsuki bertanya ke Quintz sambil terus mengamatinya dengan tatapan aneh. tapi sebenarnya ia ingin sekali tertawa.

"Cantik? Menurutku malah aneh."

"Orang ini membutuhkan tekanan baru bisa bertindak baik, jadi mungkin kau akan kecewa melihatnya seperti ini."

"Coba 'dia' melihat ini pasti akan kaget."

Quintz merengut
"hei hei..gini gini aku menang cosplay lho!!!!!" protesnya keras.

"ah ya..kalian lihat Hazel? daritadi aku mencarinya...."tanya Quintz bingung

"Oh begitu."

"Tidak , sama sekali tidak kelihatan."

"Lagipula dari tadi aku hanya dikejar oleh pengganggu saja."

Quintz menghela nafas. ia menatap Itsuki

"kau jangan lupa untuk regis ulang,Itcchi...."peringat Quintz tegas. Ia merapikan rambutnya dan menatap Ryu lagi

"eh? Regist ulang? di mana?" tanya Itsuki bingung.

"bisakah kau menghentikan tingkahmu yang aneh itu? aku merinding melihatnya, paman.." Itsuki merengut.

Quintz melirik Itsuki lagi.
"di kantorku......nanti kau berikan pada petugas ya staff office ok?"Quintz tertawa

"soal penampilan......kita lihat saja nanti...^^"

"Penampilan bagaimana..."

Valentes yang baru saja selesai tertawa dibawah pohon kembali datang untuk mengobrol dengan yang lain. Wajahnya merah setelah tertawa habis-habisan.

"Ah... sudah lama aku tidak tertawa seperti ini..." Valentes tersenyum senang, angin semilir bertiup disekitarnya.